Thursday, May 13, 2010

Petani Organik Butuh Insentif

Petani Organik Butuh Insentif
Selasa, 4 Mei 2010 | 17:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertanian organik terbukti mampu memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan petani. Namun dukungan pemerintah terhadap pertanian organik masih lemah, termasuk dalam sertifikasi.Pertanian organik memperkuat ketahanan pangan nasional. Karena itulah Forum Organisasi Penggiat Pertanian Organik (FOPPO) Indonesia yang merupakan gabungan dari enam asosiasi peduli/penggiat pertanian organik bersatu membentuk FOPPO. Mereka, Selasa (4/5/2010) mendatangi Menteri Pertanian Suswono. Juru Bicara FOPPO Indro Surono menyatakan, pertanian organik memperkuat ketahanan pangan nasional. Selama ini pertanian organik dianggap belum mampu menjawab solusi atas ancaman kerawanan pangan akibat produktivitas yang belum optimal. Padahal banyak pembuktian di lapangan setelah melalui beberapa musim praktik pertanian organik mampu menyamai produktivitas pertanian konvensional. Untuk itu FOPPO mendorong para pihak, khususnya Kementerian Pertanian memperbanyak penelitian dan proyek percontohan pengembangan pertanian organik yang mampu menjawab tantangan ketahanan pangan. Pertanian organik terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Karena itu pemerintah perlu mendorong pemberian insentif kepada petani organik yang telah berperan dalam memperba iki kesuburan tanah, kesehatan lingkungan pertanian, dan penghematan subsidi pupuk anorganik. Insentif tersebut dapat berupa fasilitas produksi pupuk organik di kelompok tani berupa rumah kompos, ternak dan mesin pengolah kompos. Bentuk lain insentif dapat berupa subsidi biaya sertifikasi organik dan harga kepada kelompok tani organik, penerapan demplot organik di desa-desa percontohan, pelatihan kepada para penyuluh dan kelompok tani dan sebagainya. Selain itu mempermudah akses penjaminan/sertifikasi bagi kelompok tani organik. Juga memperluas akses produk organik di pasar domestik dan internasional. FOPPO berharap agar pemerintah aktif memfasilitasi perluasan pasar organik dalam bentuk promosi, pameran, akses pasar utama (supermarket, hypermarket) dan jaringan pelaku pasar organik nasional dan internasional. Dengan demikian pasar organik domestik semakin berkembang dan Indonesia mampu memasok kebutuhan produk organik dunia sambil meraih devisa yang tinggi dari ekspor tersebut. Saat ini anggota FOPPO terdiri dari Aliansi Organis Indonesia (AOI), Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA), Jaringan Kerja Pertanian Organik Indonesia (Jaker PO), Masyarakat Peduli Petani Organik (MPPO), Asosiasi Petani Organik Indonesia (APOI), dan Aliansi Petani Indonesia (A PI).

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/04/17153749/Petani.Organik.Butuh.Insentif